watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BERCINTA DENGAN YUSSI

Perkenalanku dengan Yussi
bermula dari chatroom. Waktu itu tahun 2001
dan aku masih duduk di tingkat 3 sebuah PTS di
Medan dan usiaku masih 20 tahun. Sedangkan
Yussi sudah berumur 22 tahun dan duduk di
bangku kuliah tingkat akhir universitas swasta
Jakarta Jurusan Teknik. Kala itu Yussi masih
bekerja di perusahaan telekomunikasi swasta
sebagai seorang programer.Cerita Dewasa
Perkenalanku dengan Yussi semakin akrab
walaupun kami tidak pernah ketemuan atau
copy darat (maklumlah dia di Jakarta sedangkan
aku di Medan). Setelah persahabatan kami
berjalan 2 tahun akhirnya kami mempunyai
kesempatan untuk ber-copy darat.

Waktu itu
bulan Desember 2003 aku memperoleh
kesempatan untuk berlibur di Jakarta. Singkat
cerita akupun sampai di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta pada tgl 26 Desember 2003 dan
dengan berbekal beberapa lembar foto
kirimannya, aku sore harinya pergi ke Mall
Taman Anggrek untuk menemuinya. Pertama
sekali kumelihatnya, aku sungguh terpana.
Bagiku, Yussi lebih cantik aslinya ketimbang di
fotonya. Ditunjang lagi oleh penampilannya yang
semakin dewasa yang disesuaikan dengan
profesinya kini sebagai programer software di
PT JS di kawasan Gatot Subroto Jaksel.

Hal ini
membuat aku semakin tertarik dengannya dan
membuat birahiku naik secara perlahan-lahan.
Setelah bertemu, kami berdua mengelilingi
Taman Anggrek hingga malam dan dinner
disana. Setelah dinner kami berkesempatan
mengelilingi Jakarta dan akhirnya kami pulang
dan kuantar dia sampai ke rumahnya di kawasan
Duri Kepa Jakarta Barat. Pertemuan itu
membawa kenangan tersendiri bagiku dan oleh
sebab itu aku kembali mengajak Yussi keluar
jalan-jalan keesokan harinya yang bertepatan
dengan malam minggu. Keesokan harinya, pagi-
pagi benar aku menjemput Yussi setelah itu kami
pergi makan pagi bersama dan mengelilingi
Jakarta beserta mallnya hingga jam 10 malam.

Sebenarnya aku masih sangat ingin bersamanya
hingga larut malam, namun Yussi menolak
karena katanya tidak ada yang menjaga rumah,
sebab Papa, Mama, Koko, Kakak ipar dan
Dedenya sedang ke Bogor menghadiri
kondangan familinya. Sebenarnya aku kecewa
juga mendengar penolakannya itu, tapi
kekecewaanku ternyata tidak lama. Terbukti
Yussi waktu itu langsung mengajakku untuk
menginap di rumahnya, karena dia tidak berani
tidur sendirian. Akupun tidak mengiyakan secara
langsung penawarannya itu, aku berpikir
beberapa menit. Setelah berpikir beberapa menit
aku pun mengiyakan tawaran Yussi dan
tampaknya ia sangat senang sekali.

Akhirnya
kami sampai di rumahnya pukul 10 lewat 30
malam. Segera setelah turun dari mobil, Yussi
membuka pintu pagar dan pintu rumah. Lalu
akupun masuk ke dalam rumahnya yang
lumayan besar itu dan menempelkan pantatku
pada kursi sofa di ruang tamunya. Seketika itu
pikiranku melayang-layang membayangkan
seandainya aku dapat menyalurkan hasratku
pada Yussi. Terus terang saja, selama ini aku
selalu horny jika mendengar suara dari Yussi
dan aku pun selalu beronani membayangkan
sedang menyetubuhinya. Bahkan tidak jarang
pada saat kutelepon dia, aku sedang naked dan
beronani sambil bertelepon dengan dia dan Yussi
pun tahu semuanya itu. Setelah mengunci pintu
rumahnya, Yussi permisi padaku untuk mandi
dan aku pun mengiyakannya.

Mendengar Yussi
mau mandi pikiranku bertambah kotor setelah
sebelumnya aku membayangkan bisa
menyetubuhinya. Lalu dengan langkah
berjingkat-jingkat kuikuti langkah Yussi yang
berjalan ke arah kamar mandi di ruang makan
hingga aku melihat Yussi masuk ke dalam kamar
mandi dan mengunci pintunya. Akupun segera
memutar otakku mencari celah agar dapat
mengintip Yussi. Namun belum sempat aku
mendapatkan cara mengintip yang pas, tiba-tiba
Yussi keluar dari kamar mandi dengan naked
dan berteriak karena ada kecoa. Aku yang
melihat Yussi keluar dengan naked hanya bisa
terpaku dan diam. Mataku langsung tertuju pada
dua daging kenyal yang bergantung di dadanya.
Sungguh indah sekali buah dada Yussi yang
berukuran 34 A (kuketahui ukurannya, karena
aku pernah menanyakan ukuran bra nya lewat
SMS dan dia pun memberitahu aku) dengan
putingnya yang berwarna kecoklatan.

Ingin
rasanya lidahku langsung menyeruput wilayah
dadanya itu. Pandangan mataku kini tertuju pada
lubang vaginanya yang ditumbuhi oleh ilalang
asmara walaupun tidak begitu lebat. Penisku pun
langsung bangkit dan berdiri tegak. Waktu itu
yang hanya ada di pikiranku hanyalah
bagaimana caraku untuk meniduri Yussi. Tanpa
pikir panjang akupun mendekati Yussi dan
kurangkul tubuhnya lalu kutempelkan bibirku
pada bibirnya yang lembut mereka itu. Yussi
tidak memberikan perlawanan bahkan ia pun
mengulum bibirku. "Ah.." dia mendesah. Aku
pun semakin berani setelah mendengar
desahannya itu. Lidahku keluar masuk ke rongga
mulutnya yang mungil dan tanganku pun
bergerilya meremas-remas dan terkadang
meraba-raba onggokan daging kenyal di
dadanya sambil memilin-milin putingnya yang
sudah mulai mengeras. Sementara itu ia juga
mulai mencoba menarik resleting celanaku dan
tanpa kesulitan dia berhasil menurunkan
celanaku dan menarik kaosku serta
melemparnya ke lantai kamar mandi.

Saat itu, ia
sedikit terkejut, ketika tanpa sengaja tangannya
menyentuh penisku yang masih dilapisi oleh
celdamku. "Oh.. Very big buanget tongkolmu,
Dave" Aku hanya menanggapinya dengan
senyum dan tanganku masih bekerja memilin-
milin puting susunya. Ciumanku mulai
kuarahkan ke lehernya dan terus turun ke bawah
dan berhenti di bagian putingnya. Di sini aku
permainkan putingnya yang indah itu dengan
lidahku. Terkadang kuemut, kuhisap dan kugigit
lembut putingnya itu, sehingga membuat Yussi
tak kuasa untuk menahan hawa nafsunya yang
sudah hampir meledak. Tampaknya ia juga
sudah tidak sabar untuk melihat dan merasakan
penisku karena Yussi sedang berusaha menarik
turun sempakku. Dan kemudian tanpa halangan
yang berarti Yussi akhirnya berhasil menurunkan
celdamku. "Jangan disini Yos, kita cari tempat
yang enak, ok? Gimana kalau kita maen di kamar
kamu Yos?" "Oh iya.. Enakan di kamar gue. Kita
bisa ngent*t sampe puas". Lalu kugendong
tubuhnya ke loteng dan kubawa ke dalam kamar
tidurnya dan selanjutnya kurebahkan tubuh
bugilnya diatas ranjang alga yang empuk. Tanpa
menunggu lebih lama lagi, segera kuhisap puting
susunya yang sudah semakin mengeras lagi.


"Ah.. Dave," pekiknya. "Yos.. Toket loe indah
buanget. Gue suka buanget sama toket loe,"
celetekku dengan penuh nafsu. "Terus Dave..
Oh.. Geli.." desahnya. Mendengar desahannya
aku semakin bernafsu. Lambat laun ciumanku
merambat turun ke pusarnya lalu ke gundukan
di selangkangannya. Kemudian kumainkan
clitorisnya dengan lidahku dan aku terus
memasukkan ujung lidahku ke dalam lubang
vaginanya yang harum itu. Kemudian dia
mengangkat pinggulnya dan berseru, "Oh.. My
god.. Is very great.. Oh.. God.." Sementara aku
masih mempermainkan wilayah vaginanya
dengan lidahku, Yussi semakin kencang
menggoyang-goyangkan pinggulnya, kemudian
dengan tiba-tiba dia berteriak, "Dave.. aku.. ke..
lu.. aarr.." dan seketika itu tubuh Yussi
mengejang dan matanya terpejam.

Sementara
itu di gua keramatnya terlihat cairan
kewanitaannya membanjiri vaginanya.

Kuhisap
cairannya itu dan kurasakan manis bercampur
asin dengan aroma yang wangi dan hangat.
Kuhisap cairannya dengan rakus sampai habis
dan tubuhku kembali merambat ke atas
menghisap putingnya kembali yang tampak
indah bagiku. Rasanya bibirku masih belum puas
menyusui putingnya itu. Tak lama kemudian
kulihat Yussi kembali menggeliat-geliat dan
mendesah-desah. Ia tampak terangsang kembali
dan memintaku untuk segera memasukkan
penisku yang berukuran 16 cm dengan diameter
3 cm ke dalam gua keramatnya yang sudah
basah sekali. "Ayo.. Dave.. Masukkan tongkolmu
ke memiawku. Gue sudah enggak tahan lagi,"
pintanya. Tanpa menunggu lebih lama lagi
kuarahkan penisku ke dalam lubang vaginanya
dan secara perlahan-lahan namun pasti penisku
pun mulai menyeruak masuk ke dalam lubang
vaginanya yang masih sempit (maklumlah Yussi
masih virgin) dan akhirnya penisku berhasil
masuk 3/4 ke dalam lubang vaginanya.

"Aduh..
Pelan-pelan ya, please," erangnya sedikit
tertahan. Kembali kutekan penisku untuk masuk
ke lubang vaginanya secara perlahan sehingga
akhirnya aku berhasil memasukkan semua
penisku ke dalam lubang vaginanya dan
menyentuh dasar vaginanya. "Oh.. Nikmat
buanget.." katanya yang disertai dengan desahan
halus. Aku semakin bernafsu untuk
menggenjotnya setelah mendengar desahan dan
erangannya. Semakin dia mendesah, aku
semakin mempercepat genjotanku di lubang
vaginanya. "Oh.. Dave.. ak.. uu.. suudahh.. ma..
uu.. kke.. luarr.. rr.. laggii.." "Tahan Yos.. aku
juga.. u.. da.. mau.. ke.. luuaarr, keluarkan di..
mana.. Yos?" tanyaku. "Di.. Da.." Belum sempat
ia menjawab, aku sudah tak bisa menahannya
lagi, sehingga akibatnya, Crot.. Crot.. Crot..
Crot..! Beberapa kali penisku menembakkan
maniku yang banyak ke dalam lubang vaginanya
dan saat itu juga aku merasakan cairan hangat
Yussi beserta aliran darah perawannya
menyelimuti batang penisku yang masih tegak di
dalam vaginanya. "Terima kasih Yos.. Kamu
sudah memberikan aku kenikmatan malam ini.."
ujarku sambil mengecup lembut bibirnya dan
menarik keluar penisku. "Aku juga ingin terima
kasih ke kamu, karena telah memuaskan nafsuku
untuk melakukan hubungan sex denganmu
yang selama ini kupendam dalam anganku,"
katanya tanpa malu-malu dengan mata yang
sayu. "Ayo.. Kita mandi berdua," ajaknya sambil
menarik tanganku. Dan di kamar mandi itu,
batang penisku kembali bereaksi ketika Yussi
mengelus-elusnya. Tanpa malu-malu aku
langsung menarik pinggang Yussi dan
menyuruhnya menungging ke arahku. Aku pun
secara perlahan lahan memasukkan penisku
yang sudah menegang ke sela-sela pantatnya
yang tidak begitu besar. Sejenak, Yussi tersentak,
namun hal itu hanya berlangsung sebentar saja,
karena Yussi kemudian menggerak-gerakkan
pinggulnya ketika dirasakan penisku sudah
masuk semuanya ke dalam lubangnya.

"Ah..
Dave.. a.. kk.. uu.. ke.. ll.. uu.. aa.. rr.. l.. aa.. g..
ii.." erangnya dengan lembut. "A.. k.. u.. juu..
ggaa.." kataku sambil menyemprotkan maniku
ke lubang vaginanya kembali. Setelah itu kami
melanjutkan acara mandi kembali dan setelah
mandi, sebelum tidur, aku mengent*tnya sekali
lagi. Keesokan paginya pada saat aku bangun
jam 7 pagi kembali kugenjot dia dan malam
harinya kami kembali ber-ML ria.. Sungguh
liburan yang berkesan dengan teman chatting.

Terima kasih Yussi atas virginmu.


Adult | GO HOME | Exit
1/1735
U-ON

inc Powered by Xtgem.com